Di usia senja,
banyak orang beranggapan bahwa sudah waktunya untuk beristirahat dan menikmati
masa tua. Namun, bagi sebagian lansia, ini justru saat tepat untuk terus
berkarya dan mengisi waktu dengan aktivitas kreatif. Salah satu contoh
inspiratif adalah para lansia yang menciptakan kerajinan unik dari daun bayon,
tanaman yang sering dianggap sepele. Kegiatan inspiratif ini telah diterapkan
oleh para lansia di Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan,
Sumatera Utara. Dengan keterampilan dan semangat yang tinggi, para lansia atau
yang biasa disebut dengan “oppung” membuktikan bahwa usia bukanlah batasan
untuk berkreasi.
Di tengah
keindahan alam Desa Tangga, para opung dengan dedikasi menciptakan tas
minimalis yang unik dan indah. Tas ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan
sekaligus cenderamata yang menggambarkan keaslian budaya lokal. Setiap
pengunjung Air Terjun Ponot dapat membawa pulang kenangan tak terlupakan sambil
mendukung kerajinan tangan berkelanjutan. Meskipun tas ini belum dapat
dipasarkan melalui toko karena keterbatasan dana dan kondisi fisik, para opung
menyediakan jasa pembuatan langsung, memungkinkan pengunjung untuk memesan tas
sesuai kebutuhan
Agar kegiatan ini semakin berkembang, dukungan dari berbagai pihak sangat penting. Inalum, bekerja sama dengan Stakeholder dan Paguyuban KSE Medan Raya, berencana mengembangkan kerajinan tas minimalis dari daun bayon menjadi UMKM masyarakat Desa Tangga, yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian setempat. Kerja sama ini akan fokus pada pengembangan kreativitas, termasuk ide-ide baru seperti pembuatan topi rajutan dan dompet minimalis, serta peningkatan kualitas produk melalui pemberdayaan masyarakat untuk memajukan UMKM di Air Terjun Ponot. Selain itu, kerja sama ini juga akan membuka toko bagi masyarakat, terutama para oppung, untuk memudahkan mereka menawarkan produk UMKM kepada wisatawan yang berkunjung.